Istilah subak hanya
dikenal di Bali, yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang
digunakan oleh para petani Bali dalam bercocok tanam padi. Istilah ini
sudah mulai dikenal dikalangan turis lokal maupun mancanegara, walaupun
dalam kunjungannya ke objek wisata, kebanyakan dari mereka hanya
mengagumi pemandangan alam dengan hamparan persawahan yang berundak (rice terrace)
melihat petani saat panen, jarang mengetahui secara detail, bagaimana
proses pembibitan, proses pembajakan, saat mulai bercocok tanam, sistem
pengairannya, prosesi upacara keagamaan di Pura Ulun Carik / Bedugul,
sampai akhirnya mereka panen.
Jadi hal lainnya yang menarik saat melihat panorama yang indah persawahan, juga wisata subak yang
memiliki nilai budaya yang luhur. Karena hal yang menarik saat melihat
hamparan persawahan, bukan sekedar pemandangan sawah berundak yang indah
dan menarik, tetapi bagaimana masyakarat Bali dalam menjalani hidup
bertani, ini akan menjadi pengalaman yang menarik mengenai nilai
historis yang ada dibalik panorama yang indah. Subak adalah sebuah
organisasi tradisonal masyarakat Bali yang merupakan warisan budaya
leluhur yang perlu dilestarikan, dengan perkembangan tekhnologi yang
semakin canggih, agar subak ini tidak kehilangan roh dan identitasnya.
Untuk wisatawan yang liburan di Bali,
anda dapat menemukan wisata subak ini di Desa Soka, kecamatan Selemadeg,
Tabanan. Kemudian di desa Jatiluwih
kecamatan Penebel, Tabanan. Kabupaten Tabanan memiliki jumlah subak
paling banyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya, memiliki lahan
sawah yang paling luas di Bali, sehingga dijuluki Lumbung Beras pulau
Bali, sehingga di Tabanan didirikan museum Subak berlokasi di desa Sanggulan, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 20 Km dari arah barat kota Denpasar.
Memang
subak memiliki nilai budaya yang luar biasa, yang masih bisa
ditunjukkan bukti-buktinya sebagai kultur hidup yang diikuti oleh
masyarakat adat di Bali, sehingga kemudian pada tanggal 29 Juni 2012,
Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan dan Budaya (UNESCO) di
St.Petersburg, Rusia pada sidang ke-36 mengesahkan budaya Subak dari
Bali sebagai bagian dari warisan dunia (World Heritage).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar